Keraton Surakarta ini dibangun pada masa Susuhunan Paku Buwono II pada kisaran tahun 1744. Pembangunan keraton baru ini karena keraton yang sebelumnya berada di Kota Kartasura atau yang dikenal dengan Keraton Kasunanan Kartasura sudah hancur. Kehancuran Keraton Kartasura ini karena terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang Tionghoa yang mendapat dukungan dari orang Jawa anti VOC pada tahun 1742. Peristiwa ini juga dikenal dengan peristiwa Geger Pecinan.
Peristiwa inilah yang membuat Susuhunan Paku Buwono II akhirnya menyingkir hingga ke Jawa Timur yakni Ponorogo. Sebenarnya, Kota Kartasura waktu itu berhasil direbut kembali oleh Adipati Cakraningrat IV yang dibantu oleh VOC. Tetapi, karena keadaannya sudah rusak parah dan tidak mungkin ditempati lagi, akhirnya Susuhunan Paku Buwana II mendirikan kerajaan baru di Desa Sala yang berada tidak jauh dari Bengawan Solo. Untuk membangun kerajaan baru ini, Paku Buwana II membeli tanah dari akuwu atau kalau saat ini dikenal sebagai lurah desa yang bernama Ki Gede Sala.
Tentang usaha kami lainnya bisa lihat di Traditional batik fabric
, dan jual batik.
Keraton Surakarta Solo dulu dan sekarang
Dan setelah kerajaan selesai dibangun, kemudian nama Desa Sala diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Inilah salah satu sejarah yang membuat kota ini memiliki dua nama yang populer yakni Kota Solo dan Surakarta. Jika anda pernah berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta anda pasti akan menemukan bagian-bagian bangunan yang sangat unik dan memiliki fungsinya masing-masing. Di sana juga ada sebuah museum yang berisi barang-barang bersejarah termasuk sejumlah barang pemberian raja-raja dari Eropa. Selain itu di museum Keraton ini juga akan anda temukan berbagai senjata keraton, gamelan dan koleksi berharga lainnya.
Keraton Kasunanan Surakarta ini sangat mirip dengan bangunan Keraton Kasultanan Yogyakarta. Jika anda pernah berkunjung ke kedua keraton ini, maka anda akan mendapati kemiripan dari keduanya. Hal ini salah satunya karena arsitektur dari kedua keraton ini adalah Pangeran Mangkubumi yang tidak lain adalah Sultan Hamengkubuwana I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar